Selasa, 18 Maret 2014

Bersikukuh lah, karena Tuhan Mu akan Menyaksikan




Jalan dakwah sangat lah panjang. Penuh dengan rintangan dan berbagai persoalan. Orang-orang yang bertahan adalah orang-orang yang mampu melalui proses perjalanan panjang itu. Mereka lulus sebagai kader dakwah yang mylitansi. Bahkan predikat cumlaude di mata Allah telah di genggam dalam hati, tangan, dan jiwa mereka. Allah lah yang menjadi saksi, Allah lah yang menandatangani proposal dan skripsi dalam bayangan mata dakwah. Tentu, bukan orang-orang sembarangan yang mampu meraih semua itu. Tidak semua kader dakwah mampu menempuh jalan yang panjang itu. Ada di antara mereka berguguran secara teratur, ada juga yang menghilang tanpa kabar. Lalu, dimanakah posisi kita sekarang? Semoga kita selalu berada pada barisan dakwah ini, semoga kita adalah bagian dari kader dakwah mylitansi itu.
Pada hakikatnya jalan dakwah yang sangat panjang ini banyak tantangannya. Dan jama’ahnya pun sedikit. Itu lah yang dinamakan dengan Tabiyat Dakwah. Ingatkah kita dengan kata-kata seorang sahabat Rasulullah yang di rekam dalam nasyid yang berjudul Tsabat.
Bila ada seribu mujahid, Aku lah satu diantaranya
Bila ada seratus mujahid, Aku lah satu diantaranya
Bila ada sepuluh mujahid, Aku lah satu diantaranya
Bila ada seorang mujahid, Aku lah yang menggemgamnya
Jadilah, kader dakwah yang senantiasa tetap berjalan di jalan Allah ini. Rasulullah SAW. Mengatakan bahwa Islam adalah roda yang berputar maka berputarlah bersama Islam bagaimanapun putarannya. Ucapan beliau ini menegaskan bahwa aktivis dakwah harus selalu menyertainya dalam setiap keadaan karena kesertaan yang lemah menjadi sebab untuk diganti dengan orang lain yang lebih baik. “………jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain dan mereka tidak seperti (kualitas) kamu ini”. (QS. Muhammad: 38).
Apa yang kita takutkan di jalan dakwah ini? Bukan kah jalan ini adalah jalan yang paling di rindui oleh para syuhada, jalan yang membawa umat manusia untuk bertemu dengan sang khalik  dengan senyuman indah dan sapaan cinta dari sang Maha Pemilik cinta. Apakah kita tetap ragu untuk menolong jalan Allah? kita adalah umat terbaik yang di perintahkan untuk menyeru kepada yang makruf dan mencegah yang munkar. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al Imran ayat 110: “Kamu  (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab itu beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” 
Bagaimanapun kondisi kita tetap bersikukuhlah di jalan dakwah ini. Di jalan dakwah ini lah kita merengkuh cinta, di jalan dakwah ini lah kita belajar mengeja nama surga yang akan menjadi torehan singgasana abadi bagi para kader dakwah.
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S.Muhammad:7).
Sebait puisi cinta untuk para kader  dakwah
Jalan ini, panjang kawan
Jalan ini adalah jalan ku juga jalan mu
Aku dan kamu menjadi satu
Dalam barisan cinta perindu surga
Aku dan kamu di persimpangan jalan
Menjadi satu, menyatukan tekad
Menggoyahkan kebatilan
Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Sastra Indoneisa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar