Jalan dakwah sangat lah panjang. Penuh dengan
rintangan dan berbagai persoalan. Orang-orang yang bertahan adalah orang-orang
yang mampu melalui proses perjalanan panjang itu. Mereka lulus sebagai kader
dakwah yang mylitansi. Bahkan
predikat cumlaude di mata Allah telah
di genggam dalam hati, tangan, dan jiwa mereka. Allah lah yang menjadi saksi,
Allah lah yang menandatangani proposal dan skripsi dalam bayangan mata dakwah.
Tentu, bukan orang-orang sembarangan yang mampu meraih semua itu. Tidak semua
kader dakwah mampu menempuh jalan yang panjang itu. Ada di antara mereka
berguguran secara teratur, ada juga yang menghilang tanpa kabar. Lalu,
dimanakah posisi kita sekarang? Semoga kita selalu berada pada barisan dakwah
ini, semoga kita adalah bagian dari kader dakwah mylitansi itu.
Pada hakikatnya jalan dakwah yang sangat panjang ini
banyak tantangannya. Dan jama’ahnya pun sedikit. Itu lah yang dinamakan dengan
Tabiyat Dakwah. Ingatkah kita dengan kata-kata seorang sahabat Rasulullah yang
di rekam dalam nasyid yang berjudul Tsabat.
Bila ada seribu mujahid, Aku lah
satu diantaranya
Bila ada seratus mujahid, Aku lah
satu diantaranya
Bila ada sepuluh mujahid, Aku lah
satu diantaranya
Bila ada seorang mujahid, Aku lah
yang menggemgamnya
Jadilah, kader dakwah yang senantiasa tetap berjalan
di jalan Allah ini. Rasulullah SAW. Mengatakan bahwa Islam
adalah roda yang berputar maka berputarlah bersama Islam bagaimanapun
putarannya. Ucapan beliau ini menegaskan bahwa aktivis dakwah harus selalu
menyertainya dalam setiap keadaan karena kesertaan yang lemah menjadi sebab
untuk diganti dengan orang lain yang lebih baik. “………jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum
yang lain dan mereka tidak seperti (kualitas) kamu ini”. (QS. Muhammad: 38).
Apa yang kita takutkan
di jalan dakwah ini? Bukan kah jalan ini adalah jalan yang paling di rindui
oleh para syuhada, jalan yang membawa umat manusia untuk bertemu dengan sang khalik dengan senyuman indah dan sapaan cinta dari sang
Maha Pemilik cinta. Apakah kita tetap ragu untuk menolong jalan Allah? kita
adalah umat terbaik yang di perintahkan untuk menyeru kepada yang makruf dan mencegah yang munkar. Seperti firman Allah dalam
Al-Qur’an surat Al Imran ayat 110: “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang makruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab itu
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Bagaimanapun kondisi kita tetap bersikukuhlah di
jalan dakwah ini. Di jalan dakwah ini lah kita merengkuh cinta, di jalan dakwah
ini lah kita belajar mengeja nama surga yang akan menjadi torehan singgasana
abadi bagi para kader dakwah.
“Wahai
orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S.Muhammad:7).
Sebait puisi cinta untuk para kader dakwah
Jalan ini, panjang kawan
Jalan ini adalah jalan ku juga jalan mu
Aku dan kamu menjadi satu
Dalam barisan cinta perindu surga
Aku dan kamu di persimpangan jalan
Menjadi satu, menyatukan tekad
Menggoyahkan kebatilan
Penulis
merupakan Mahasiswa Jurusan Sastra Indoneisa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Andalas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar